Mama Suka Seks Sama Aku Dan Papa |
Cerita Dewasa - Mama ku terlihat kaget ketika aku marah, padahal beliau baru saja datang dari Jakarta hari jumat sore itu. Tetapi ketika kepalaku di elus-elusnya dan mama mengatakan minta maaf karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan sekaligus juga mengatakan kalau mama tetap sayang denganku, perasaan marahku pun jadi luluh.
SITUS RESMI JUDI ONLINE
“Huuuusss, teriak mama kaget. Mama kirain kenapa? wong enggak ada orang lain saja kecuali kamu dan bibi dirumah ini. Lagipula mama kan enggak keluar rumah. Memangnya kamu enggak suka ya Mas?”, sahut mama menghentikan kerjanya dan memandang mataku. “Wah”… ya suka bangeet dong Mah. Apalagi kalau boleh megang…”, senyumku.
“Huussss…”, sambil menjundul dahiku. “Wong kamu ini masih kecil saja”, tambahnya. “Mah. Aku ini sudah mahasiswa lho.. bukan anak TK lagi, masak sih aku masih kecil? kalo ngeliat sedikit kan enggak apa apa kan mah… boleh kan Mah?”, rengekku. Mama tidak segera menjawab dan tetap saja meneruskan mencabuti ubanku seolah olah enggak ada apa-apa.
Setelah kutunggu sebentar dan mama tidak menjawab atau melarangku, akhirnya kuberanikan untuk menjulurkan tanganku kearah kancing baju tidurnya didekat dadanya. “Sebentar aja lho Mas ngelihatnya”, ujarnya tanpa menghalangi tanganku yang sudah melepas 3 buah kancing bajunya. “Aduh Mah…putih betul sih tetek mama.” komentarku sambil membuka baju tidurnya sehingga tetek mamaku tersembul keluar.
Aku enggak tahu ukurannya, tetapi yang pasti tidak terlalu besar sehingga kelihatan tegang menantang serta berwarna merah gelap di sekitar puting nya. “Sudah ah Mas, tutup lagi sekarang”, katanya sambil tetap mencabuti ubanku. “Lho… Kok malah bengong, tutup dong Mas?”, katanya lagi ketika kata-kata mama enggak aku ikutin dan tetap memandang kedua tetek mama yang kupandang begitu indah.
“Bentar dong Mah… aku belum puas nih Mah, melihat tetek mama yang begitu indah ini. Boleh ya Mah pegang dikit?” “Tuh kan… Mas ini sudah ngelunjak. Katanya tadi cuman mau ngelihat sebentar, eeeh sekarang pingin pegang.”, sahut mama sambil tetap melanjutkan mencabut ubanku. “Sebentar aja lho…”, sahutnya tiba2 ketika melihatku hanya bengong aja mengagumi tetek mama.
AGEN POKER UANG ASLI
Setelah Mama mengizinkan dan dengan penuh keraguan serta tanpa berani melihat wajah Mama, segera saja kuremas pelan kedua tetek mama dengan kedua telapak tanganku. “Aahh… sungguh terasa halus dan kenyal tetek mama”, gumanku dalam hati. Lalu kedua tetek mama kuelus2 dan kuremas2 dengan kedua tanganku. Karena asyiknya meremasi tetek mama, baru aku sadar kalau tangan mama sudah tidak lagi mencabuti ubanku lagi di kepalaku dan setelah kulirik,
ternyata mama telah bersandar di sofa dengan mata tertutup rapat, mungkin sedang menikmati nikmatnya remasan tangan ku di tetek nya. Melihat mamaku hanya diam saja dan memejamkan matanya, lalu timbul keberanianku dan segera saja kumajukan wajahku mendekati tetek kirinya dan mulai kujilat puting teteknya dengan ujung lidahku.
Setelah beberapa kali teteknya kuremas dan tetek satunya kujilati, kudengar desahan mama sangat pelan “ssshhh… ssssshhhh… aaaahh.. Maaaass… suuuudaaaahh…” Desahan ini walaupun hampir tidak terdengar membuat ku semakin berani dan jilatan di puting teteknya dan kuselingi dengan hisapan halus serta remasan di tetek mama sebelah kanan pun kuselingi dengan elusan elusan lembut.
AGEN DOMINO UANG ASLI
Tiba2 saja terdengar bunyi “kling” di lantai dan itu mungkin cabutan ubanku yang sudah terlepas dari tangan mama, karena bersamaan dengan itu, terasa kedua tangan mama sudah meremas remas rambutku dan kepalaku di tekannya kearah badannya sehingga kepalaku sudah menempel rapat di tetek mama dan nafasku pun sedikit tersengal. Desahan dari mulut mamaku pun semakin keras.
“Ssssshhh… ooooohh… aaaaahhh… Maaaaaassss…” Desahan yang keluar dari mulut mamaku ini menjadikan ku semakin bersemangat dan kugeser kepalaku yang sedang dipegangi mama kearah tetek yang satunya dan tangan kananku kuremaskan lembut di tetek kiri mama dan tak henti2 nya desahan mama terdengar semakin kuat dengan nafas cepat.
“Maaasss… aaaaahhh”, desah mama dengan keras dan tubuhnya meliuk liuk, seraya mendekap kepalaku sangat kuat sehingga wajahku tenggelam kedalam teteknya. “Aaaahhhh”, teriaknya dan diakhiri dengan nafasnya yang cepat dan tersengal- sengal. “Maaas, mama lemes sekali”, kata mama dengan suara yang hampir tidak terdengar dengan nafasnya yang masih tersengal-sengal.
“Maass, tolong bawa mama ke kamar”, tambahnya dengan nafasnya yang masih cepat. “Ayoooo Maas. Cepat bawa mama ke kamar”, katanya lagi dan tanpa berfikir panjang akhirnya kubopong mama dan kuangkat ke tempat tidurnya dan dengan hati2 kutidurkan terlentang di tempat tidurnya dan mata Mama masih tetap merem tapi nafasnya yang cepat sudah sedikit mereda.
Aku enggak tahu harus berbuat apa, jadi aku hanya tiduran saja disamping mama sambil ku elus elus dahi yang berkeringat dan rambutnya serta pandanganku tidak pernah lepas dari wajah mama karena takut terjadi apa2, tapi sering juga mataku tertuju ke tetek mama yang menyembul keluar dari baju tidurnya yang terbuka.
Nafas mama makin lama semakin teratur. Tak lama kemudian mata mama mulai terbuka pelan-pelan dan ketika melihatku ada disampingnya, mama tersenyum manis sambil tangannya dieluskan ke wajahku. “Kenapa Mah. Aku sampai takut”, kataku sambil kuciumi tangan yang sedang memegang wajahku.
“Mama lemes sekali sayang… kaki mama gemetaran, tolong kamu pijitin mama”, perintahnya dengan suara yang hampir tidak terdengar. Tanpa membantah, segera saja aku berpindah ke dekat kaki mama dan ketika kedua kakinya di geser kearah berlawanan, lalu kutempatkan dudukku diantara kedua paha mama yang sudah terbuka lebar.
Kulihat mama sudah menutup matanya kembali. Penisku yang tadi sudah tidur karena rasa takut, kembali mulai bangun ketika baju tidur mama yang tersingkap dan cd nya terlihat jelas. Benar-benar merupakan pemandangan yang sangat indah, pahanya yang putih mulus serta padat berisi itu membuat jantungku serasa mau copot.
Karena enggak pernah tahu bagaimana caranya memijat, akhirnya kedua tanganku kuletakkan di kedua paha mama dan kupijit-pijit dari bawah ke atas. Aku enggak tahu, apakah pijitanku itu enak apa tidak, tetapi kelihatannya mama tetap memejamkan matanya tanpa ada protes. Demikian juga ketika kedua tanganku kusodokan di cdnya beberapa kali, mama pun tetap diam saja.
POKER ONLINE UANG ASLI
kembali kupijati paha mama, mataku enggak lepas memandang memek mama yang baru pertama kali ini kulihat. Bulu jembutnya terlihat hanya beberapa lembar sehingga bentuk memeknya terlihat dengan jelas dan dari celah bibirnya kulihat sudah berair. Detak jantungku menjadi kian kencang terpacu melihat bagian-bagian indah milik mamaku.
Karena enggak tahan cuma memelototi lubang kenikmatan mama, lalu kuselonjorkan badanku kebelakang sehingga wajahku pun sudah berada tepat diatas memek mama tapi tanganku pun masih memijati pahanya walaupun itu hanya berupa elusan elusan barangkali. Awalnya sih aku hanya mencoba membaui memek mama dengan hidungku. Ah, ada bau yang meruap asing di hidungku, segar dan membuatku tambah terangsang. Eeeh… kuperhatikan mama tetap tenang saja, walaupun nafasnya sudah lebih cepat dari biasanya.
Ketika lidahku mulai kumainkan dengan menjilat di seputar belahan bibir memeknya yang sudah terlihat basah dari tadi dan terasa asin tapi enak, pinggul mama tergelinjang keras sehingga hidungku basah terkena cairan mama. “Aduuuuh Mas!”, teriak mama tiba2 dengan suara serak dan tersendat sendat diantara nafasnya yang sudah memburu.
tetapi mama kembali diam dan aku artikan mama setuju saja dengan apa yang aku lakukan dan walaupun kedua tangannya memegangi kepalaku. Tanpa minta izin, segera saja jari- jariku kugunakan untuk membuka bibir vagina dan memainkan bibir vagina serta daging kecil yang sudah menyembul dari sela-sela bibir vaginanya. “Aduh… aaaaaah… aaahhh… Maaaaas”, kudengar desahan mama agak keras.
DOMINO ONLINE UANG ASLI
Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah semakin membasahi vagina mama yang indah itu. Betapa nikmat rasanya, apalagi dengan desahan mama yang semakin lama semakin keras, membuatku semakin bersemangat dan mulai kujilati, kuendus dan kumasukkan hidungku kedalam vaginanya serta kumainkan lidahku di lobang memek mama.
Mungkin karena keenakan, desahan mama sudah menjadi erangan yang keras dan rambut kepalaku pun sudah diremas remas mama seraya di tekan tekannya kepalaku dan pantatnya pun digoyangnya naik turun sehingga seluruh wajahku terasa basah semua terkena cairan yang keluar dari memek mama.
Aku terus saja memainkan lidahku tetapi tidak berapa lama kemudian bisa kurasakan goyangan tubuh mama semakin cepat dan nafasnya pun sudah terdengar cepat dan keras sekali. Tubuh mama mengejang dan akhirnya dia mendesah keras,
“Maaaas… addduuuuh… aaaaaah… ssssh. teee..ruuuuusss..maaas”, sambil kepalaku ditekannya dalam dalam kearah memeknya. Lalu mama terkapar melepas tangan nya dari kepalaku dengan nafas ngos2an yang cepat dan aku yakin sekali kalau mama sudah mencapai orgasmenya lagi.
Tanpa disuruh aku segera naik dan tiduran miring menghadapnya disamping mama yang terlentang dengan nafasnya yang masih cepat. “Aduuuh”maaas, kamu nakal sekali ya? kamu bikin mama jadi keenakan sampe lemes sekali”, katanya setelah nafasnya agak normal sambil memencet hidungku. BERSAMBUNG
ConversionConversion EmoticonEmoticon